Ekonomi
Koperasi
Disusun
Oleh :
Dikka
Putri Mugi Lestari
23214075
2EB35
PROGRAM
STUDI S1 – AKUNTANSI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
PTA
2015 / 2016
1.
Evaluasi keberhasilan koperasi dilihat
dari sisi perusahaan !
Jawab :
·
Evaluasi
Keberhasilan Koperasi Dari Sisi Perusahaan, yaitu :
a. Efisiensi
Perusahaan Koperasi
Koperasi
merupakan badan usaha yang di landasi dengan kumpulan orang-orang bukan
kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran
efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
o
Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah
adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya dihubungkan dengan teori efisiensi,
efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau diperolehnya manfaat ekonomi.
o
Efesiensi adalah: penghematan input yang
di ukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan
input realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is < Ia di sebut (Efisien).
Efesiensi koperasi adalah suatu teori yang membahas tentang suatu hasil yang
sesuai dengan kemauan dan harapan yang akan membuahkan hasil maksimal. Di
hubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/di perolehnya manfaat ekonomi oleh
anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat ekonomi yaitu :
§ Manfaat
ekonomi langsung (MEL)
Merupakan manfaat
ekonomi yang diterima oleh anggota langsung di peroleh pada saat terjadinya
transaksi antara anggota dengan koperasinya.
§ Manfaat
ekonomi tidak langsung (METL)
Merupakan manfaat
ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi
di peroleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode
pelaporan keuangan/pertanggungjawaban pengurus dan pengawas, yakni penerimaan
SHU anggota.
§ Manfaat
ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota dapat di hitung dengan cara sebagai
berikut:
TME
= MEL + METL MEN = (MEL + METL) – BA
§ Bagi
suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha
(multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat di hitung dengan
cara sebagai berikut :
MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU
METL = SHUa
o
Efisiensi Perusahaan atau Badan Usaha
Koperasi:
§ Tingkat
efisiensi biaya pelayanan badan usaha ke anggota (TEBP)
= RealisasiBiayaPelayanan
Anggaran biaya pelayanan
Jika TEBP < 1 berarti efisiensi
biaya pelayanan badan usaha ke anggota.
§ Tingkat
efisiensi badan udaha ke bukan anggota
(TEBU) = RealisasiBiaya Usaha
Anggaran biaya usaha
Jika TEBU < 1 berarti efisiensi biaya
usaha
b. Efektivitas
Koperasi
Efektivitas adalah pencapaian
target output yang di ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau
seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa
di sebut efektif. Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvkK
= RealisasiSHUk + Realisasi MEL
Anggaran
SHUk + Anggaran MEL
Jika
EvK > 1, berarti Efektif
c. Produktivitas
Koperasi
Produktivitas adalah pencapaian
target output (O) atas input yang digunakan (I), jika O>1 maka disebut
produktif. Rumus perhitungan Produktifitas Perusahaan Koperasi adalah:
Modal
Koperasi
PPK
(1) =
SHUk x 100%
Rentabilitas
Koperasi
Rentabilitas = S H U X
100%
d. Analisis
Laporan Koperasi
Laporan keuangan
koperasi merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata
kehidupan koperasi. Laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah
satu alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan Keuangan Koperasi berisi:
ü Neraca.
ü Perhitungan
hasil usaha (income statement).\
ü Laporan
arus kas (cash flow)
ü Catatan
atas laporan keuangan
ü Laporan
perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan
2.
Peranan koperasi dalam persaingan bisnis
!
Jawab :
Koperasi merupakan
organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan sekelompok orang untuk kepentingan
bersama yang berasaskan kekeluargaan. Dalam peranan koperasi terdapat empat jenis
keadaan persaingan yaitu dalam Pasar Persaingan Sempurna , Persaingan
Monopolistik, Persaingan Monopsoni, dan Persaingan Oligopoli. Untuk lebih
memahaminya, langsung saja kita masuk dalam pembahasan ini.
·
Peranan Koperasi Dalam Pasar Persaingan Sempurna
Pasar
persaiangan sempurna merupakan struktur pasar yang mana terdapat banyak penjual
dan pembeli, dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar. Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah
sebagai berikut:
ü
Perusahaan adalah pengambil harga
Perusahaan yang berada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau
mengubah harga pasar, karena harga barang di pasar ditentukan oleh
interaksi antara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli.
ü
Produk yang dihasilkan sejenis (homogen)
Produk
yang ditawarkan sama dalam segala hal. Akibatnya penentuan pembelian oleh
konsumen tidak tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut.
ü Perusahaan
bebas untuk masuk dan keluar
Jika perusahaan mengalami kerugian dan
ingin keluar dari pasar dapat dengan mudah dilakukan dan sebaliknya, jika
produsen yang ingin melakukan kegiatan di pasar ini dapat dengan mudah memasuki
pasar.
ü Pembeli
memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Pembeli mengetahui tingkat harga yang
berlaku dan perubahan-perubahan atas harga. Sehingga produsen tidak dapat
menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi.
ü Terdapat
banyak perusahaan di pasar
Jumlah perusahaan banyak dan masing-masing perusahaan
relatif kecil, jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam
pasar. Dan produksi perusahaan sangat sedikit. . Hal ini menyebabkan
apapun yang dilakukan perusahaan tidak akan mempengaruhi harga yang berlaku di
pasar.
Keseimbangan
(ekuilibrium) dalam usaha koperasi untuk jangka waktu pendek, menengah, dan
jangka panjang. Dalam struktur pasar persaingan sempurna, harga ditentukan oleh
keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran (supply). Oleh itu,
perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima harga
(price taker). Apabila koperasi masuk dan menjual produknya ke pasar yang
mempunyai struktur bersaing sempurna, maka koperasi hanya dapat mengikuti harga
pasar sebagai harga jual produknya tidak mempengaruhi harga, walaupun seluruh
produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi. Sehingga, persaingan
“harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis koperasi di pasar
bersaing sempurna.
·
Peranan
Koperasi Dalam Pasar Monopolistik
Pasar monopolistic merupakan pasar yang terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang yang berbeda. Ciri-cirinya sebagai berikut:
ü Adanya penjual yang banyak
Tidak ada satu pun perusahaan yang
ukurannya tidak lebih besar dari perusahaan lain. Ini menyebabkan produksi
perusahaan relatif kecil dibandingkan keseluruhan produksi dalam keseluruhan
pasar.
ü Produk yang dihasilkan beragam (heterogen)
Produk yang dihasilkan berbeda
dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli.
ü Persaingan promosi penjualan sangat aktif
Harga bukan penentu utama dari
besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam pasar monopolistic.Untuk menarik pelanggan perusahaan dilakukan
perbaikan mutu dan desain barang, iklan yang terus-menerus, dan memberikan
syarat penjualan yang menarik.
ü Keluar masuk industri relatif mudah
Modal yang diperlukan relative besar, perusahaan
harus menghasilkan barang yang berbeda, dan perusahaan harus mempromosikan
barang agar memperoleh pelanggan. Jika perusahaan baru ingin memasuki pasar maka
harus menghasilkan produk yang yang lebih menarik.
ü Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi
harga
Kekuasaan mempengaruhi harga diakibatkan
dari sifat barang yang dihasilkan yaitu bersifat berbeda.Perbedaan ini membuat
pembeli bersifat memilih, apabila
perusahaan menaikan harga maka ia tetap dapat menarik pembeli dan jika
menurunkan harga.
Oleh karena itu, bila
koperasi ingin memaksimumkan keuntungannya dalam struktur pasar monopolistic, secara
teoritis koperasi harus mampu menghasilkan produk yang sangat berbeda dengan
yang dihasilkan oleh pengusaha lain.
·
Peranan Koperasi Dalam Pasar Monopsomi
Monopsomi merupakan keadaan
dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli
tunggal atas barang atau jasa dalam suatu pasar. Ciri-ciri pasar monopsomi
sebagai berikut :
ü
Terdapat banyak penjual tetapi hanya ada satu
pembeli
Apabila seorang pengusaha
membeli suatu factor produksi secara bersaing sempurna dengan pengusaha
lain,maka ia secara perorangan tidak bisa mempengaruhi harga dari factor
produksi itu.
·
Peranan Koperasi Dalam Pasar Oligopoli
Pasar
oligopoli merupakan pasar yang penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Sifat ini menyebabkan perusahaan lain harus
berhati-hati dalam mengambil keputusan dalam hal mengubah harga, membuat
desain, dan mengubah teknik produksi. Ciri-ciri pasar
Oligopoli sebagai berikut :
ü
Terdapat banyak pembeli di pasar.
Dalam pasar oligopoli produk-produk yang memiliki
pangsa pasar besar dan merupakan kebutuhan sehari-hari, seperti semen, Provider
telefon selular, air minum, dan kendaraan bermotor.
ü
Hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai
pasar.
ü
Perusahaan besar yang memiliki modal besar .
ü
Produk yang dijual bisa bersifat sejenis.
Perusahaan mengeluarkan beberapa jenis sebagai pilihan
yang berbeda atribut, mutu atau fiturnya. Hal ini adalah alat persaingan antara
beberapa perusahaan yang mengeluarkan beberapa jenis produk yang sama.
ü
Adanya hambatan bagi pesaing baru.
Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar
besar akan memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke
dalam pasar oligopoly tersebut.
ü
Adanya saling ketergantungan antar perusahaan
(produsen).
Keuntungan bergantung dari pesaing perusahaan tersebut. Adanya tarik menarik pangsa pasar (Market share) untuk mendapatkan profit melalui harga jual bersaing sehingga tidak ada keuntungan maksimum.
ü
Advertensi (periklanan).
Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan
mencegah pesaing baru.
Peran koperasi di didalam
pasar oligopoli sebagai retailer (pengecer), karena untuk terjun ke dalam pasar
oligopoli diperlukan capital intensive (modal yang tinggi).
3.
Perkembangan koperasi di Negara Berkembang !
Jawab :
Koperasi
sudah berkembang dengan ciri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan
pemerintah dalam pembinaan dan pengembanganya. Terdapat beberapa tahapan dalam
perkembangan koperasi di Negara berkembang :
1) Akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20 para emigrant Eropa
mendirikan koperasi pertanian di Argentina, Brazil Selatan, Transvaal,,
Rhodesia Selatan,, dan India dengan unsur-unsur konsepsi Reiffeissen.
2) Selama Periode diantara Perang Dunia I dan Perang Dunia II
pemerintah colonial Inggris membentuk organisasi koperasi modern atas dasar
Pola Pengembangan Koperasi India Inggris, dianggap sebagai suatu model bagi
usaha mendorong pengembangan koperasi modern yang diprakarsai oleh rakyat
setempat. Di derah yang terdapat hubungan antara koperasi dan pergerakan
kemerdekaan Pengusaha Kolonial merasa khawatir jika koperasi dapat tumbuh
misalnya di Indonesia dan Kenya.
3) Periode 1945-1960 Konferensi Pangan dan Pertanian
International tahun 1943 di Virginia (USA) menekankan pentingnya organisasi
koperasi. Untuk mendorong prakarsa pertumbuhan koperasi berbagai kegiatan
pemerintah dilakukan selama tahap ini. Kegiatan-kegiatan ini telah dilaksanakan
oleh Penguasa Kolonial Inggris, Prancis, dan Afrika. Pemerintah di India dan
Indonesia.
4) Periode 1960-1970 dapat diamati suatu penyebaran dan
pertambahan jumlah koperasi modern dibanyak Negara berkembang. Banyak
pemerintah di Negara Asia dan Amerika Selatan mulai mendorong pembentukan
koperasi (dengan bantuan bilateral dan internasional) dan memanfaatkannya
sebagai sarana bagi pembangunan pertanian.
5) Organisasi Internasional menekankan peranan koperasi sangat
penting dalm pembangunan social ekonomi dan mengusulkan pemerinatah Negara
untuk mendorong prakarsa dan pengembangan organisasi swadaya.
DAFTAR PUSTAKA