Selasa, 24 November 2015

Ekonomi Koperasi

Ekonomi Koperasi



Disusun Oleh       :

Dikka Putri Mugi Lestari
23214075
2EB35


PROGRAM STUDI S1 – AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2015 / 2016

1.      Evaluasi keberhasilan koperasi dilihat dari sisi perusahaan !
Jawab :
·         Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dari Sisi Perusahaan, yaitu :
a.       Efisiensi Perusahaan Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang di landasi dengan kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
o   Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya dihubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau diperolehnya manfaat ekonomi.
o   Efesiensi adalah: penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is < Ia di sebut (Efisien). Efesiensi koperasi adalah suatu teori yang membahas tentang suatu hasil yang sesuai dengan kemauan dan harapan yang akan membuahkan hasil maksimal. Di hubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/di perolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat ekonomi yaitu :
§  Manfaat ekonomi langsung (MEL)
Merupakan manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung di peroleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya.
§  Manfaat ekonomi tidak langsung (METL)
Merupakan manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi di peroleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggungjawaban pengurus dan pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.
§  Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota dapat di hitung dengan cara sebagai berikut:
TME = MEL + METL MEN = (MEL + METL) – BA

§  Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat di hitung dengan cara sebagai berikut :
MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU METL = SHUa
o   Efisiensi Perusahaan atau Badan Usaha Koperasi:
§  Tingkat efisiensi biaya pelayanan badan usaha ke anggota (TEBP) = RealisasiBiayaPelayanan
Anggaran biaya pelayanan
Jika TEBP < 1 berarti  efisiensi biaya pelayanan badan usaha ke anggota.
§  Tingkat efisiensi badan udaha ke bukan anggota
(TEBU) = RealisasiBiaya Usaha
Anggaran biaya usaha
Jika TEBU < 1 berarti efisiensi biaya usaha
b.      Efektivitas Koperasi
Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di sebut efektif. Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvkK = RealisasiSHUk + Realisasi MEL
Anggaran SHUk + Anggaran MEL
Jika EvK > 1, berarti Efektif
c.       Produktivitas Koperasi
Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika O>1 maka disebut produktif. Rumus perhitungan Produktifitas Perusahaan Koperasi adalah:
Modal Koperasi
PPK (1)     =        SHUk           x 100%
Rentabilitas Koperasi
Rentabilitas = S H U X 100%
d.      Analisis Laporan Koperasi
Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan Keuangan Koperasi berisi:
ü  Neraca.
ü  Perhitungan hasil usaha (income statement).\
ü  Laporan arus kas (cash flow)
ü  Catatan atas laporan keuangan
ü  Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan

2.      Peranan koperasi dalam persaingan bisnis !
Jawab :
Koperasi merupakan organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan sekelompok orang untuk kepentingan bersama yang berasaskan kekeluargaan. Dalam peranan koperasi terdapat empat jenis keadaan persaingan yaitu dalam Pasar Persaingan Sempurna , Persaingan Monopolistik, Persaingan Monopsoni, dan Persaingan Oligopoli. Untuk lebih memahaminya, langsung saja kita masuk dalam pembahasan ini.
·         Peranan Koperasi Dalam Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaiangan sempurna merupakan struktur pasar yang mana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar. Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut:
ü  Perusahaan adalah pengambil harga
Perusahaan yang berada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar, karena harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi antara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli.
ü  Produk yang dihasilkan sejenis (homogen)
Produk yang ditawarkan sama dalam segala hal. Akibatnya penentuan pembelian oleh konsumen tidak tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut.
ü  Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar

Jika perusahaan mengalami kerugian dan ingin keluar dari pasar dapat dengan mudah dilakukan dan sebaliknya, jika produsen yang ingin melakukan kegiatan di pasar ini dapat dengan mudah memasuki pasar.

ü  Pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai pasar

Pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan atas harga. Sehingga produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi.

ü  Terdapat banyak perusahaan di pasar

Jumlah perusahaan banyak dan masing-masing perusahaan relatif kecil, jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Dan produksi perusahaan sangat sedikit. . Hal ini menyebabkan apapun yang dilakukan perusahaan tidak akan mempengaruhi harga yang berlaku di pasar.

Keseimbangan (ekuilibrium) dalam usaha koperasi untuk jangka waktu pendek, menengah, dan jangka panjang. Dalam struktur pasar persaingan sempurna, harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran (supply). Oleh itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker). Apabila koperasi masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna, maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya tidak mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi. Sehingga, persaingan “harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis koperasi di pasar bersaing sempurna.

·         Peranan Koperasi Dalam Pasar Monopolistik
Pasar monopolistic merupakan pasar yang terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda. Ciri-cirinya sebagai berikut:

ü  Adanya penjual yang banyak
Tidak ada satu pun perusahaan yang ukurannya tidak lebih besar dari perusahaan lain. Ini menyebabkan produksi perusahaan relatif kecil dibandingkan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.
ü  Produk yang dihasilkan beragam (heterogen)
Produk yang dihasilkan berbeda dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli.
ü  Persaingan promosi penjualan sangat aktif
Harga bukan penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam pasar monopolistic.Untuk menarik pelanggan perusahaan dilakukan perbaikan mutu dan desain barang, iklan yang terus-menerus, dan memberikan syarat penjualan yang menarik.
ü  Keluar masuk industri relatif mudah
Modal yang diperlukan relative besar, perusahaan harus menghasilkan barang yang berbeda, dan perusahaan harus mempromosikan barang agar memperoleh pelanggan. Jika  perusahaan baru ingin memasuki pasar maka harus menghasilkan produk yang yang lebih menarik.
ü  Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
Kekuasaan mempengaruhi harga diakibatkan dari sifat barang yang dihasilkan yaitu bersifat berbeda.Perbedaan ini membuat pembeli bersifat memilih,  apabila perusahaan menaikan harga maka ia tetap dapat menarik pembeli  dan jika menurunkan harga.
Oleh karena itu, bila koperasi ingin memaksimumkan keuntungannya dalam struktur pasar monopolistic, secara teoritis koperasi harus mampu menghasilkan produk yang sangat berbeda dengan yang dihasilkan oleh pengusaha lain.
·         Peranan Koperasi Dalam Pasar Monopsomi
Monopsomi merupakan keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang atau jasa dalam suatu pasar. Ciri-ciri pasar monopsomi sebagai berikut :
ü  Terdapat banyak penjual tetapi hanya ada satu pembeli
Apabila seorang pengusaha membeli suatu factor produksi secara bersaing sempurna dengan pengusaha lain,maka ia secara perorangan tidak bisa mempengaruhi harga dari factor produksi itu.
·         Peranan Koperasi Dalam Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli merupakan pasar yang penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Sifat ini menyebabkan perusahaan lain harus berhati-hati dalam mengambil keputusan dalam hal mengubah harga, membuat desain, dan mengubah teknik produksi. Ciri-ciri pasar Oligopoli sebagai berikut :

ü  Terdapat banyak pembeli di pasar.

Dalam pasar oligopoli produk-produk yang memiliki pangsa pasar besar dan merupakan kebutuhan sehari-hari, seperti semen, Provider telefon selular, air minum, dan kendaraan bermotor.

ü  Hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar.
ü  Perusahaan besar yang memiliki modal besar .

ü  Produk yang dijual bisa bersifat sejenis.

Perusahaan mengeluarkan beberapa jenis sebagai pilihan yang berbeda atribut, mutu atau fiturnya. Hal ini adalah alat persaingan antara beberapa perusahaan yang mengeluarkan beberapa jenis produk yang sama.

ü  Adanya hambatan bagi pesaing baru.

Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.

ü  Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).

Keuntungan bergantung dari pesaing perusahaan tersebut. Adanya tarik menarik pangsa pasar (Market share) untuk mendapatkan profit melalui harga jual bersaing sehingga tidak ada keuntungan maksimum.

ü  Advertensi (periklanan).

Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah pesaing baru.

Peran koperasi di didalam pasar oligopoli sebagai retailer (pengecer), karena untuk terjun ke dalam pasar oligopoli diperlukan capital intensive (modal yang tinggi).

3.      Perkembangan koperasi di Negara Berkembang !
Jawab :
Koperasi sudah berkembang dengan ciri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembanganya. Terdapat beberapa tahapan dalam perkembangan koperasi di Negara berkembang :

1)    Akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20 para emigrant Eropa mendirikan  koperasi pertanian di Argentina, Brazil Selatan, Transvaal,, Rhodesia Selatan,, dan India dengan unsur-unsur konsepsi Reiffeissen.

2)   Selama Periode diantara Perang Dunia I dan Perang Dunia II pemerintah colonial Inggris membentuk organisasi koperasi modern atas dasar Pola Pengembangan Koperasi India Inggris, dianggap sebagai suatu model bagi usaha mendorong pengembangan koperasi modern yang diprakarsai oleh rakyat setempat.  Di derah yang terdapat hubungan antara koperasi dan pergerakan kemerdekaan Pengusaha Kolonial merasa khawatir jika koperasi dapat tumbuh misalnya di Indonesia dan Kenya.

3)   Periode 1945-1960 Konferensi Pangan dan Pertanian International tahun 1943 di Virginia (USA) menekankan pentingnya organisasi koperasi. Untuk mendorong prakarsa pertumbuhan koperasi berbagai kegiatan pemerintah dilakukan selama tahap ini. Kegiatan-kegiatan ini telah dilaksanakan oleh Penguasa Kolonial Inggris, Prancis, dan Afrika. Pemerintah di India dan Indonesia.

4)    Periode 1960-1970 dapat diamati suatu penyebaran dan pertambahan jumlah koperasi modern dibanyak Negara berkembang. Banyak pemerintah di Negara Asia dan Amerika Selatan mulai mendorong pembentukan koperasi (dengan bantuan bilateral dan internasional) dan memanfaatkannya sebagai sarana bagi pembangunan pertanian.

5) Organisasi Internasional menekankan peranan koperasi sangat penting dalm pembangunan social ekonomi dan mengusulkan pemerinatah Negara untuk mendorong prakarsa dan pengembangan organisasi swadaya.




DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar